Sudah menghidu, merasa dan mengunyah karya AJ itu. Menelannya pun sudah, cuma belum mencerna habis. Sistem penghadaman agak lambat - maklumlah perut ramping ! he he he.
Membaca sajak-sajak suci mengingatkan saya sajak-sajak Salleh Ben Joned , Rahmat Haron cuma AJ lebih berhemah. Dan sesekali mengingatkan saya pada sajak-sajak Remy Sylado. [Bezanya sajak AJ bersih dari kelucahan]. Tapi tidak adil kalau ingin membandingkan AJ dengan penyair lain, Masing-masing punya identiti, gaya tersendiri. AJ tetap AJ.
Sajak-sajaknya agak mudah dan bersahaja, senang untuk difahami, tapi dalam mudah dan bersahajanya tersirat mesej yang sinis dan sesekali agak sarkastik.
Thursday, June 07, 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment